Pengaruh Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap Derajat Keasaman (pH) Susu Sapi Segar

Authors

Indri Ratnasari , Sudarti Sudarti , Yushardi Yushardi

DOI:

10.29303/jpm.v16i2.2478

Published:

2021-03-13

Issue:

Vol. 16 No. 2 (2021): Maret 2021

Keywords:

Medan Magnet ELF, pH, Susu Sapi Segar

Articles

Downloads

Additional Files

How to Cite

Ratnasari, I., Sudarti, S., & Yushardi, Y. (2021). Pengaruh Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap Derajat Keasaman (pH) Susu Sapi Segar. Jurnal Pijar Mipa, 16(2), 276–281. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i2.2478

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Susu sapi merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang sangat tinggi dan memiliki masa simpan yang relatif singkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh paparan medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) intensitas 300 õTà dan 500 õT selama 60, 90, dan 120 menit terhadap pH susu sapi segar. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancang Acak Lengkap (RAL). Sampel yang digunakan adalah susu sapi segar sebanyak 110 botol dengan masing-masing botol bervolume 50 ml yang dibagi menjadi satu kelompok kontrol dan tiga kelompok eksperimen dengan perlakuan berupa paparan medan magnet ELF intensitas 300 üT dan 500 üT selama 60, 90, dan 120 menit. Variabel yang diukur adalah nilai pH sebagai indikator kadaluarsa susu sapi segar yang diukur pada jam ke-5, 10, dan 15 setelah pemaparan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik deskriptif menggunakan uji Independen Sampel T Test ââ¬â uji Mann Whitney dan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan magnet ELF mampu menghambat perkembangan bakteri pembentuk asam laktat sehingga akan mempengaruhi pH susu sapi segar dan dapat disimpulkan bahwa paparan medan magnet ELF intensitas 500 üT selama 60 menit memiliki potensi dalam mempertahankan nilai pH susu sapi segar.

References

Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar II. Bandung. Institut Teknologi Bandung.

Citra, L. D. D. A. A. (2017). Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada Susu Segar dan UHT sebagai Upaya Menjaga Kesehatan. IJMS-Indonesian Journal on Medical Science, 4(1).

Aritonang, S. N. (2017). Susu dan Teknologi. LPTIK Universitas Andalas.

Indonesia, S. N. (2011). Susu segar-bagian 1: sapi. SNI, 3141, 2011.

Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., & Wotton, M. (1987). Ilmu Pangan. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. UI. Press. Jakarta.

Dianasaril, U., Malaka, R., & Maruddin, F. (2018). Nilai pH, Asam Laktat, dan Warna Susu fermentasi dengan Penambahan Kulit Buah Naga Merah (Hycocereus polyrhizus) pada Lama Inkubasi Berbeda. J. Sains & Teknologi, 18(3).

Giancoli, D. C. (2014). Fisika: Prinsip dan Aplikasi Edisi ke 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

IARC Working Group on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans, World Health Organization, & International Agency for Research on Cancer. (2002). Non-ionizing Radiation: Static and extremely low-frequency (ELF) electric and magnetic fields.

Muharromah, N. N. A. (2019). Pengaruh Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) terhadap pH Susu Sapi Segar sebagai Indikator Kedaluwarsa (Doctoral dissertation, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

Muntikah, & Razak, M. (2017). Ilmu Teknologi Pangan. Kemenkes RI.

Nababan, L. A., Suada, I. K., & Swacita, I. B. N. (2014). Ketahanan susu segar pada penyimpanan suhu ruang ditinjau dari uji tingkat keasaman, didih, dan waktu reduktase. Indonesia Medicus Veterinus, 3(4), 274-282.

Nurhadi, M. (2012). Kesehatan Masyarakat Veteriner (Higiene Bahan Pangan Asal Hewan dan Zoonosis). Yogyakarta (ID): Gosyen Publishing.

Oladimeji, T. E., Iyi-Eweka, E., Oyinlola, R., & Odigure, J. (2016). Effects of Incubation Temperature on the Physical and Chemical Properties of Yoghurt. 3rd International Conference on African Development Issues, 100ââ¬â102.

Ridawati, S. (2017). Pengaruh Paparan Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) Terhadap pH Susu Fermentasi. FKIP e-PROCEEDING, 2(1), 5-5.

Sadidah, K. R., & Ghani, A. A. (2015). Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF (Extremely Low Frequency) 300 üT dan 500 üT Terhadap Perubahan Jumlah Mikroba dan pH Pada Proses Fermentasi Tape Ketan. Jurnal Pembelajaran Fisika, 4(1), 1-8.

Safitri, M. F., & Swarastuti, A. (2013). Kualitas kefir berdasarkan konsentrasi kefir grain. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(2), 87-92.

Sari, L. D., Prihandono, T., & Sudarti, S. (2018). Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF (Extremely Low Frequency) 500õT dan 700 õT terhadap Derajad Keasaman (pH) Daging Ayam. FKIP e-PROCEEDING, 3(1), 195-199.

Suardana, I. W., & Swacita, I. B. N. (2009). Higiene Makanan. Kajian Teori Dan Prinsip Dasar. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Udayana, Denpasar.

Sudarti, S. (2016). Utilization of Extremely Low Frequency (ELF) Magnetic Field is as Alternative Sterilization of Salmonella typhimurium In Gado-Gado. Agriculture and Agricultural Science Procedia 9, 317ââ¬â322.

Supriadi, B., Harijanto, A., & Ridlo, Z. R. (2019). A potency of ELF magnetic field utilization to the process of milkfish preservation (chanos chanos). In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1465, No. 1, p. 012005). IOP Publishing.

World Health Organization. (2007). Extremely Low Frequency Fields. World Health Organization.

Widodo, W. (2002). Bioteknologi Fermentasi Susu. Pusat Pengembangan Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Author Biographies

Indri Ratnasari, Universitas Jember

Sudarti Sudarti, Universitas Jember

Yushardi Yushardi, Universitas Jember

License

The following terms apply to authors who publish in this journal:
1. Authors retain copyright and grant the journal first publication rights, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License 4.0 International License (CC-BY License) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and first publication in this journal.

2. Authors may enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., posting it to an institutional repository or publishing it in a book), acknowledging its initial publication in this journal.
3. Before and during the submission process, authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website), as this can lead to productive exchanges as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.